Kamis, 06 Januari 2011

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari terkadang tanpa disadari kita menggunakan kata-kata yang salah alias tidak sesuai dengan ejaan dalam Bahasa Indonesia. Salah satu atau dua ejaan kata dalam tulisan kita mungkin sah-sah saja bagi umum, namun tidak halnya bagi dosen atau guru bahasa indonesia. Ejaan yang baku sangat penting untuk dikuasai dan digunakan ketika membuat suatu karya tulis ilmiah.

1.2 Tujuan
Tujuan kita membahas kata baku dan kata tidak baku adalah agar kita mengatahui apa arti dari kata baku dan tidak baku, tujuan penggunaan kata baku, dan mengetahui penggunaan ragam baku itu sendiri. Selain itu, agar kita dapat menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik atau sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan.

1.3 Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
1. Pengertian kata baku dan kata tidak baku,
2. Funsi kata baku
3. Ciri-ciri bahasa baku
4. Penggunaan Kata Baku,
5. Perbandingan bahasa baku dan bahasa tidak baku, dan
6. Penyebab ketidakbakuan kalimat dalam Bahasa Indonesia.







BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Kata Baku dan Kata Tidak Baku
Kata-kata baku adalah kata-kata yang standar sesuai dengan aturan kebahasaaan yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu, termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan perkembangan zaman. Kebakuan kata amat ditentukan oleh tinjauan disiplin ilmu bahasa dari berbagai segi yang ujungnya menghasilkan satuan bunyi yang amat berarti sesuai dengan konsep yang disepakati terbentuk.
Kata baku dalam bahasa Indonesia memedomani Pedoman Umum Pembentukan Istilah yang telah ditetapkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa bersamaan ditetapkannya pedoman sistem penulisan dalam Ejaan Yang Disempurnakan. Di samping itu, kebakuan suatu kata juga ditentukan oleh kaidah morfologis yang berlaku dalam tata bahasa bahasa Indonesia yang telah dibakukan dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Dalam Pedoman UmumPembentukan istilah (PUPI) diterangkan sistem pembentukan istilah serta pengindonesiaan kosa kata atau istilah yang berasal dari bahasa asing. Bila kita memedomani sistem tesebut akan telihat keberaturan dan kemanapan bahasa Indonesia.
Kata baku sebenanya merupakan kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Konteks penggunaannya adalah dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat.
Suatu kata bisa diklasifikasikan tidak baku bila kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan. Biasanya hal ini muncul dalam bahasa percakapan sehari-hari, bahasa tutur.



2.2 Fungsi Kata Baku
1. Pemersatu
Pemakaian bahasa baku dapat memperstatukan sekelompok orang menjadi satu masyarakat bahasa.
2. Pemberi kekhasan.
Pemakaian bahasa baku dapat menjadi pembeda dengan masyarakat pemakai bahasa lainnya.
3. Pembawa Kewibawaan.
Pemakaian bahasa baku dapat memperlihatkan kewibawaan pemakainya.
4. Kerangka acuan
Bahasa baku menjadi tolak ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa seseorang atau sekelompok orang.

2.3 Ciri –Ciri Bahasa Baku
1. Tidaka dipengaruhi bahasa daerah
2. Tidak dipengaruhi bahasa asing
3. Bukan merupakan bahasa percakapan
4. Pemakaian imbuhan secara eksplisit
5. Pemakaian yang sesui dengan konteks kalimat
6. Tidak terkontaminasi, tidak rancu
7. Tidak mengandung arti pleonasme

2.4 Penggunaan Kata Baku
Kata baku biasa digunakan pada :
a) Surat menyurat antarlembaga
b) Laporan keuangan
c) Karangan ilmiah
d) Lamaran pekerjaan
e) Surat keputusan
f) Perundangan
g) Nota dinas
h) Rapat dinas
i) Pidato resmi
j) Diskusi
k) Penyampaian pendidikan
l) Dan lain-lain.

2.5 Perbandingan bahasa baku dan bahasa tidak baku.
Kalimat baku merupakan kalimat yang secara efektif dapat dipakai untuk menyampaikan gagasan secara tepat. Tujuannya, agar intonasi tersampaikan secara baik.
Beberapa kesalahan yang menghasilkan kalimat tidak baku:
1. Terpengaruh bahasa daerah
contoh:
Apa kamu sudah makan?
Apakah kamu sudah makan?
Bukumu ada di saya ~ Bukumu ada pada saya.

2. Terpengaruh bahasa asing
contoh:
- Orang yang mana berbaju putih itu abangku.
- Orang yang berbaju putih itu abangku.
3. Kerancuan
contoh:
- Di sekolahku mengadakan pesta.
- Di sekolahku diadakan pesta.
- Sekolahku mengadakan pesta.


4. Kemubaziran
Contoh:
- Kami semua sudah hadir.
- Kami sudah hadir.

5. Terpengaruh bahasa tutur
Contoh :
- Saya sudah bilang sama dia.
- Saya sudah berkata dengan dia.
- Emangnya itu bini Tono ?
- Apakah itu istri Tono?

6. Salah susunan kata
Contoh :
- Kami sudah baca suratmu.
- Suratmu sudah kami baca.

2.6 Penyebab ketidakbakuan kalimat dalam Bahasa Indonesia.

Ada 8 penyebab ketidakbakuan kalimat dalam Bahasa Indonesia, Yaitu :
1.Pelesapan imbuhan.
2.Pemborosan penggunaan kata.
3.Ketidaktepatan pemilihan kata.
4.Penggunaan konjungsi ganda.
5.Kerancuan bentuk.
6.Kesalahan ejaan.
7.Pelesapan salah satu fungsi kalimat.
8.Kesalahan struktur kalimat.


2.7 Contoh ejaan baku dan ejaan tidak baku.
Contoh ejaan baku dan ejaan tidak baku, di mana yang sebelah kiri adalah salah dan yang sebelah kanan adalah betul :

- apotik : apotek
- atlit : atlet
- azas : asas
- azasi : asasi
- bis : bus
- do'a : doa
- duren : durian
- gubug : gubuk
- hadist : hadis
- ijin : izin
- imajinasi : imaginasi
- insyaf : insaf
- jaman : zaman
- kalo : kalau
- karir : karier
- kongkrit : konkret
- nomer : nomor
- obyek : objek
- ramadhan : ramadan
- rame : ramai
- rapor : rapot
- sentausa : sentosa
- trotoar : trotoir


Ekstra ilmu pengetahuan ejaan yang disempurnakan / eyd :
- kreatifitas : kreativitas
- kreativ : kreatif
- aktifitas : aktivitas
- aktiv : aktif
- sportifitas : sportivitas
- sportiv : sportif
- produktifitas : produktivitas
- produktiv : produktif





BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat kita simpulakan bahwa, Kata Baku merupakan kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat. Sedangkan kata tidak baku merupakan ata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan dalam bahasa percakapan sehari – hari.
Kata baku berfungsi sebagai pemersatu, pemberi kekhasan, pembawa kewibawaan, dan sebagai kerangka acuan.
Kata baku biasa digunakan pada surat menyurat antarlembaga, laporan keuangan, karangan ilmiah, lamaran pekerjaan, surat keputusan, perundangan, nota dinas, rapat dinas, pidato resmi, diskusi, penyampaian pendidikan, dan lain-lain.
Kesalahan yang menghasilkan kalimat tidak baku adalah terpengaruh bahasa daerah, terpengaruh bahasa asing, kerancuan, kemubaziran, terpengaruh bahasa tutur, dan salah susunan kata.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak luput dari kekhilafan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, agar dalam penulis dapat memperbaiki dan dapat membuat makalah lebih baik atau sesui dengan aturan yang berlaku.





DAFTAR PUSTAKA

1. Anggota IKAPI Cabang Jabar. 2005. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Bandung: Pustaka Setia.

2. http://kata-baku-kata-baku.blogspot.com/

3. http://bungahijau.blogspot.com/2009/04/artikel-makalah-kata-baku-dan-tidak_04.html

4. http://id.wikipedia.org/wiki/kata/ baku-dan-non-baku



















DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kata Baku dan Kata Tidak Baku
2.2 Funsi Kata Baku
2.3 Ciri-ciri Kata Baku
2.4 Penggunaan Kata Baku
2.5 Perbandingan Bahasa Baku dan Bahasa Tidak Baku
2.6 Penyebab Ketidakbakuan Kalimat Dalam Bahasa Indonesia
2.7 Contoh Ejaan Baku dan Ejaan Tidak Baku
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka












KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok pada mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan (KDK) – 1, semester 1 Akademi Keperawatan Bina Insani Sakti Kerinci. Tahun Akademik 2010/2011.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada senua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini. Akan tetapi, kami juga menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu dengan senang hati kami akan senantiasa menerima kritik maupun saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Sungai Penuh, Oktober 2010


Penulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar